Umrah Paska Pandemi Covid-19 Diprediksi Membludak

Bagikan

Ibadah umrah disebut akan kembali dibuka pada September 2020 medatang dengan mengikuti protokol kesehatan. Keberangkatan awal diprediksi akan membludak setelah otoritas Saudi Arabia kembali membuka Masjidil Haram untuk peziarah yang ingin menunaikan umrah.

Dikutip dari tribunnews.com, Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Anggito Abimanyu menyampaikan pihaknya telah melakukan survei bahwa sudah banyak anak-anak muda saat ini yang merencanakan ibadah umrah saat pandemi Covid-19 berakhir.

“Mereka jawab mau umrah, insya Allah ini akan booming, karena banyak yang rindu Baitullah, rindu Ka’bah, mudah-mudahan kalau Covid-19 sudah disingkirkan oleh Allah SWT. Saya yakin anak-anak muda ingin segera mendaftar dan orang tua juga, mudah-mudahan bisa segera kita laksanakan, ” kata Anggito.

Otoritas Saudi Arabia hingga saat ini masih belum mencabut peraturan larangan ibadah umrah dan ziarah yang telah diterbitkan pada tanggal 27 Februari 2020. Penutupan ini bahkan disebutkan sampai batas waktua yang tidak ditentukan hingga adanya langkah-langkah koordinasi dan rekomendasi dari berbagai pihak.

Direktur PT Sangkan Hurip Bersama H. Pebi Kurniawan selaku penyelenggara perjalanan ibadah umrah dan haji khusus menilai, saat dibukanya kembali jalur penerbangan ke Arab Saudi diprediksi bakal ada kenaikan harga tiket pesawat, belum lagi adanya persyaratan protokol kesehatan. Hal inilah yang kemudian menjadi kekhawatiran PPIU bakal melambungnya biaya perjalanan ibadah umrah saat kerajaan Saudi mulai mencabut larangan peziarah ke negaranya.

“Kalau harga tiketnya naik, belum lagi menerapkan skema new normal dengan protokol kesehatan yang ketat. Otomatis bakal ada penyesuaian harga.” Kata H. Pebi.

Sementara itu, penangguhan jemaah umrah karena pandemi corona ini membuat banyak biro travel umrah berhenti beroperasi. H. Pebi sendiri sempat mengungkapkan bahwa para karyawan biro travel terpaksa harus dirumahkan bahkan beberapa di antaranya tidak digaji.

Berbeda dengan travel lain, menurut H. Pebi yang juga dosen Manajemen Pemasaran di Universitas Muhammadiyah Cirebon, situasi ini membuat perusahaannya harus menanggung beban materil lantaran kebijakan perusahaannya untuk tetap menggaji karyawan ditengah pandemi.

“Kondisi seperti sekarang semuanya menjadi sulit, PT Sangkan Hurip Bersama sudah lama berdiri dan memilik jam terbang tinggi, kami punya pertimbangan sendiri untuk orang-orang kami yang punya loyalitas tinggi.” Pungkasnya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *